Senin, 11 April 2016

LAPORAN PEMOTONGAN BESI



I.                  PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Di dalam dunia perbengkelan kita mengenal bahan – bahan seperti logam, almunium, tembaga, besi dan lain sebagainya. Bahan – bahan tersebut di dalam perbengkelan merupakan  bahan baku yang digunakan untuk  membuat mesin- mesin terutama mesin pertanian. Besi adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Besi sangat bermanfaat sebagai konstruksi yang kuat dari suatu rangka mesin maupun alat pertanian. Kenyataanya setiap alat dan mesin pertanian semuanya mengandung unsur besi sebagai penyusunnya. Tentunya dalam penyusunan besi terlebih dahulu diukur sesuai kebutuhan akan alat maupun mesin pertanian tersebut.
Pada umumnya proses pemotongan besi merupakan  salah satu bagian dari proses pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Proses pemotongan besi selalu disesuaikan dengan macam bentuk pesanan dengan aneka ragaman bentuk  dapat dilakukan disini, ketebalan 2mm - 150 mm bahkan lebih dan dapat produksi dalam jumlah masal. Proses pemotongan besi biasa dilakukan dalam perbengkelan, hal ini dilakukan sebagai proses pembelajaran untuk semua praktikan yang mengambil mata kuliah perbengkelan, pemotongan besi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin potong besi, seperti gerinda, gergaji besi, dan lain-lain.
Bahan baku besi sangatlah diperlukan di kehidupan sehari – hari terutama di bidang pertanian itu sendiri. Macam – macam alat pertanian seperti garu , bajak dan lainnya menggunakan bahan baku besi untuk setiap sisinya. Maka dari itu, untuk praktikum kami kali ini, kita akan melakukan pemotongan besi guna membuat suatu alat atau mesin pertanian.


1.2.       Tujuan
Adapun tujuan di dalam praktikum pemotongan besi ini adalah
1.         Agar praktikan dapat mengetahui cara pemotongan besi dengan menggunakan alat gerinda duduk.
2.         Agar praktikan mampu menggunakan pemotong besi gerinda listrik duduk
3.         Agar para praktikan mengtahui teknik pemotongan besi
4.         Mengetahui keselamatan kerja di dalam praktikum pemotongan besi







II.               TINJAUAN PUSTAKA

2.1.       Pengertian Besi
Besi adalah elemen pertama di kolom kedelapan tabel periodik. Besi diklasifikasikan sebagai logam transisi. Atom besi memiliki 26 elektron dan 26 proton dengan 30 neutron yang terjadi di kelimpahan isotopnya. Ini adalah elemen keenam yang paling melimpah di alam semesta. Besi adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Oleh karena itu besi banyak digunakan untuk keperluan membuat alat dan mesin pertanian. Contoh alat dan mesin yang terbuat dari besi yaitu alat pengering, mesin perontok padi, dan lain-lain. Namu besi memiliki kelemahan yaitu mudah berkarat. Oleh karena itu besi akan dilapisi cat maupung penangkal atau penghambat korosi
2.2.       Macam – macam alat pemotong besi
2.2.1.       Gerinda
Mesin gerinda  merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. ada umumnya mesin gerinda  digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum

menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda  untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar (Triyanto, 2009).
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan dan menopang kepala rumah spindel. Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum ataupun magnetic chuck yang dikencangkan pada meja.

Berikut ini merupakan cara mengoperasikan sebuah mesin gerinda, yaitu sebagai berikut:
1.    Posisi benda kerja bebas, tergantung tingkat kesulitan pengerjaan.
2.    Pasang kabel penghubung ke stop kontak dan pastikan kabel kondisi normal,
     aman, tidak melilit dan tidak ketarik.
3.    Hidupkan mesin dengan memindahkan saklar ke posisi ON.
4.    Arahkan mesin secara perlahan-lahan dari berbagai posisi (pertimbangkan tingkat
     kesulitan) secara teratur dan aman, sampai benda kerja terlihat rata dan
     halus. Biasanya pengerjaan ini setelah proses pengelasan selesai.
5.    Untuk mematikan mesin, pindahkan saklar ke posisi OFF

Macam – macam batu gerinda:
Jenis-jenis batu gerinda memilki berbagai macam, seperti shaped grinding wheels, cylindrical grinding wheels. Fungsi dari batu gerinda tersebut juga berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda.
1.        Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap,
      countersink, mata bor, dan sebagainya.
2.        Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter,   
      pahat bubut, dan sebagainya.
3.        Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter
4.        Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang  
       sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
5.        Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam
      suatu jenis produk. Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga   
      mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki
      batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umunya  
      terdapat warna merah muda, putih dan hijau (Sudaryanto, 2001).

2.2.2.      Gergaji Tangan
Gergaji ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bilah gergaji biasanya bergerigi dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan yang dipotong, contohnya kayu atau logam. Ada banyak jenis gergaji. Diantaranya merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot. Beberapa gergaji memiliki sumber tenaga lain seperti stim, air atau elektrik dan lebih kuat dari gergaji tangan. Gergaji tangan digunakan untuk memotong benda kerja yang sederhana.Pahat gergaji berbentuk pisau fleksibel tipis dengan panjangnya 200 mm sampai 300 mm,jarak bagi gigi atau jarak antara puncak gigi 0,8 sampai1,8 mm,dan dilengkapi

dengan penggangan berupa rangka tangkai yang nyaman bila dipegang (Wiyosumarto, 1982).
Gergaji biasanya menimbulkan bunyi bising. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan agak berbahaya karena tepinya yang tajam. Bagian benda yang dipotong gergaji dapat terbang tanpa disadari dan berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit. Gergajit tangan adalah alat potong yang banyak digunakan pada bengkel kerja bangku dan kerja mesin. Gergaji tangan adalah peralatan utama dalam bengkel, karena fungsi alat ini adalah untuk menyiapkan bahan bakal yang akan dikerjakan atau dibuat benda kerja.

Prinsip kerja dari gegaji tangan adalah langkah pemotongan kearah depan sedangkan langkah mundur mata gergaji tidak melakukan pemotongan. Prinsip kerja tersebut sama dengan prinsip kerja mengikir. Pekerjaan pemotongan dilakukan oleh dua daun mata gergaji yang mempunyai gigi-gigi pemotong. Dengan menggunakan gergaji tangan dapat dilakukan pekerjaan seperti memendekkan benda kerja, membuat alur/celah dan melakukan pemotongan kasar/pekerjaan awal sebelum benda kerja dikerjakan oleh peralatan lain (Wiyosumarto, 1982)

Adapun bagian-bagian dari gergaji tangan adalah:
1.        Bingkai/rangka, Bingkai gergaji kuat dan kokoh untuk memegang mata gergaji ketika dipasang dalam berbagai bentuk untuk melakukan suatu pekerjaan. Terdapat dua jenis bingkai, yaitu bingkai tetap dan bingkai tidak tetap. Bingkai tetap hanya dapat memegang mata gergaji yang sama panjangnya dengan bingkai. Sementara bingkai tidak tetap dapat digunakan untuk memasang mata gergaji yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda. tersebut.

2.        Pemegang, Pemegang gergaji terdiri dari berbagai jenis, seperti pemegang yang berbentuk lurus atau benbentul pistol. Pemilihan pemegang gergaji tergantung pada keinginan pemakai pada saat melakukan pekerjaan tertentu.
3.        Peregang/pengikat, Peregang adalah baut yang terdapat pada bingkai gergaji yang berfungsi untuk mengikat dan mengatur ketegangan mata gergaji pada saat dipasang pada bingkai.
4.        Daun mata gergaji, Pemilihan mata gergaji sangat penting untuk mengergaji sesuatu jenis logam dengan baik.

2.2.3.      Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk  dilas, dan lain-lain. Gerinda tangan adalah salah satu alat yang paling sering digunakan dalam proses produksi metalworking. Mesin gerinda tangan akan sangat bermanfaat bila digunakan sesuai dengan prosedur yang aman. Bila cara aman menggunakannya tidak dipenuhi, risiko yang akan muncul sangat besar karena alat ini menggunakan prinsip putaran mesin yang tinggi. Nah, untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja saat mengoperasikan mesin gerinda tangan, ada baiknya mengikuti standar prosedur pemakaian mesin gerinda tangan (Triyanto, Ant. 2009).

Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar (Triyanto, Ant. 2009).










III.           METODOLOGI PERCOBAAN

3.1.       Waktu dan Tempat

Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pemotongan Besi ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 22 Maret 2016 pukul 13.00 – 15.00 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2.       Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu Mesin Gerinda, kaca mata pelindung, sarung tangan.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu besi sepanjang 20 cm.

3.3.       Diagram Alir


 


Text Box: Dilakukan pemotongan besi dengan mesin pemotong.Text Box: Masing – masing besi di ukur 20 cm yang ditandai dengan  tip x                                                                                                                                     







IV.           HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.       Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh data hasil pengamatan sebagai berikut :
No
Gambar
Keterangan
1.
Besi yang sudah di potong sepanjang 20 cm sebanyak 2 buah
2.
Pemotongan besi menggunakan mesin listrik gerinda duduk




4.2.       Pembahasan

4.2.1 Pemotongan Besi
Pada umumnya peroses pemotongan besi merupakan  salah satu bagian dari proses pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Proses pemotongan besi selalu disesuaikan dengan macam bentuk pesanan dengan aneka ragaman bentuk besi yang akan dibuat ke tahap selanjutnya. Pemotongan besi dilakukan oleh semua praktikan, masing-masing praktikan memperoleh 2 potong besi dengan panjang 20cm, kemudian besi tersebut akan diproses kembali dengan mesin pemotong sehingga bisa terbentuk sebuah kotak dari potongan-potongan besi tersebut.

4.2.2 Prosedur Pemotongan
Prosedur atau proses pemotongan besi pada praktikum ini diawali dengan pengukuran pada besi yang akan dipotong, besi yang akan dipotong diukur dengan panjang 20cm, setelah besi diukur dengan masing-masing panjang besi 20cm dan besi tersebut diberi tanda dengan tip x (ditandai), kemudian besi tersebut di letakkan di bawah mesin gerinda duduk, dijepit dan dikunci dengan kuat agar besi tidak lepas, Lalu pastikan terlebih dahulu mesin gerinda duduk siap untuk digunakan. Lalu tekan tombol untuk memotong besi dengan hati- hati, lalu besi dipotong sesuai dengan panjang dan tanda yang ada pada besi. Besi yang sudah di potong menjadi panas sehingga besi dibiarkan beberapa menit hingga dingin. Ingat sebelum pemotongan pastikan alat mesin gerinda duduk siap digunakan dan setelah selesai pemotongan mesin gerinda duduk harus sudah dalam keadaan mati.

4.2.3 Keselamatan kerja
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan praktikan sebelum proses pemotongan besi yaitu semua praktikan harus menggunakan pakaian bengkel atau wearpak yang sesuai, kemudian letakkan mesin gerinda jauh dari bahan yang mudah terpakai, praktikan sebaiknya menggunakan kacamata pelindung, sepatu tertutup dan sarung tangan agar terhindar dari percikan api yang terjadi pada saat proses pemotongan besi dan Posisi memotong harus berjarak dengan alat pemotong agar terhindar dari percikan api



V.               KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum dengan judu pemotongan besi ini adalah :
1.      Besi sangatlah di perlukan di kehidupan sehari – hari terutama di bidang pertanian.
2.      Didalam pemotongan besi dibutuhkan tingkat keselamatan kerja yang tinggi seperti menggunakan kaca mata , sarung tangan, sepatu tertutup, dan teruatama baju bengkel.
3.      Teknik pemotongan besi ini dengan cara memotong besi menggunakan mesin gerinda duduk yang membutuhkan ketelitian yang tinggi.











DAFTAR PUSTAKA

Hendroprawoko.,1983.Perbengkelan Pertanian. Yogyakarta: Fakultas Teknik Pertanian Universitas Gajah Mada.

Sudaryanto.2001.Modul Praktikum Perbengkelan Pertanian. Bandung: Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Pertanian Universitas Padjadjaran.

Taufiq Rochim, 1989. Proses Pemesinan. Bandung:  HEDSP.

Triyanto, Ant. 2009. Teknik Gerinda 2. Surakarta : Kolese Mikael Surakarta.

Wiyosumarto, Subagyo., Ir. 1982. Perbengkelan Pertanian I. Jakarta.: Departemen
      Pendidikan dan Kebudayaan.









PEMOTONGAN BESI
(Laporan Praktikum Perbengkelan)





Oleh:

Christanty T. Saragih
1414071019

Description: C:\Users\user\Documents\index.jpg






LABORATORIUM DAYA ALAT DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

1 komentar:

  1. Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.

    Oli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.

    Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
    Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.

    Mobile : 0813-1084-9918
    Whatsapp : 0813-1084-9918
    name : Tommy. K
    Email1 : tommy.transcal@gmail.com

    BalasHapus