I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Di dalam dunia
perbengkelan kita mengenal bahan – bahan seperti logam, almunium, tembaga, besi
dan lain sebagainya. Bahan – bahan tersebut di dalam perbengkelan
merupakan bahan baku yang digunakan
untuk membuat mesin- mesin terutama
mesin pertanian. Besi adalah bahan
teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Besi sangat bermanfaat sebagai
konstruksi yang kuat dari suatu rangka mesin maupun alat pertanian. Kenyataanya
setiap alat dan mesin pertanian semuanya mengandung unsur besi sebagai
penyusunnya. Tentunya dalam penyusunan besi terlebih dahulu diukur sesuai
kebutuhan akan alat maupun mesin pertanian tersebut.
Pada umumnya proses pemotongan besi merupakan salah satu bagian dari
proses pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang jadi.
Proses pemotongan besi selalu disesuaikan dengan macam
bentuk pesanan dengan aneka ragaman bentuk dapat dilakukan disini,
ketebalan 2mm - 150 mm bahkan lebih dan dapat produksi dalam jumlah masal. Proses
pemotongan besi biasa dilakukan dalam perbengkelan, hal ini dilakukan sebagai
proses pembelajaran untuk semua praktikan yang mengambil mata kuliah
perbengkelan, pemotongan besi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin potong
besi, seperti gerinda, gergaji besi, dan lain-lain.
Bahan baku besi
sangatlah diperlukan di kehidupan sehari – hari terutama di bidang pertanian
itu sendiri. Macam – macam alat pertanian seperti garu , bajak dan lainnya
menggunakan bahan baku besi untuk setiap sisinya. Maka dari itu, untuk
praktikum kami kali ini, kita akan melakukan pemotongan besi guna membuat suatu
alat atau mesin pertanian.
1.2.
Tujuan
Adapun tujuan di dalam
praktikum pemotongan besi ini adalah
1.
Agar praktikan dapat mengetahui cara
pemotongan besi dengan menggunakan alat gerinda duduk.
2.
Agar praktikan mampu menggunakan
pemotong besi gerinda listrik duduk
3.
Agar para praktikan mengtahui teknik
pemotongan besi
4.
Mengetahui keselamatan kerja di dalam
praktikum pemotongan besi
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Pengertian
Besi
Besi
adalah elemen pertama di kolom kedelapan tabel periodik. Besi diklasifikasikan
sebagai logam transisi. Atom besi memiliki 26 elektron dan 26 proton dengan 30
neutron yang terjadi di kelimpahan isotopnya. Ini adalah elemen keenam yang paling
melimpah di alam semesta. Besi
adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Oleh karena itu besi
banyak digunakan untuk keperluan membuat alat dan mesin pertanian. Contoh alat
dan mesin yang terbuat dari besi yaitu alat pengering, mesin perontok padi, dan
lain-lain. Namu besi memiliki kelemahan yaitu mudah berkarat. Oleh karena itu
besi akan dilapisi cat maupung penangkal atau penghambat korosi
2.2.
Macam
– macam alat pemotong besi
2.2.1.
Gerinda
Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda
kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda
dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat
juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan,
merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut,
menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. ada umumnya mesin
gerinda digunakan untuk menggerinda atau
memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga
dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton,
keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum
menggunakan
mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan
agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda untuk benda kerja bukan logam umumnya
memiliki resiko yang lebih besar (Triyanto, 2009).
Bagian
badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai
peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan dan
menopang kepala rumah spindel. Bagian poros spindel merupakan bagian yang
kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya
pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan
bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja
inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum ataupun magnetic chuck
yang dikencangkan pada meja.
Berikut
ini merupakan cara mengoperasikan sebuah mesin gerinda, yaitu sebagai berikut:
1. Posisi benda kerja bebas, tergantung
tingkat kesulitan pengerjaan.
2. Pasang kabel penghubung ke stop kontak
dan pastikan kabel kondisi normal,
aman, tidak melilit dan tidak ketarik.
3. Hidupkan mesin dengan memindahkan
saklar ke posisi ON.
4. Arahkan mesin secara perlahan-lahan
dari berbagai posisi (pertimbangkan tingkat
kesulitan) secara teratur dan aman, sampai
benda kerja terlihat rata dan
halus. Biasanya pengerjaan ini setelah
proses pengelasan selesai.
5. Untuk mematikan mesin, pindahkan
saklar ke posisi OFF
Macam –
macam batu gerinda:
Jenis-jenis batu gerinda memilki
berbagai macam, seperti shaped grinding wheels, cylindrical grinding wheels.
Fungsi dari batu gerinda tersebut juga berbeda-beda dalam
pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda.
1. Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan
alat-alat potong seperti handtap,
countersink, mata bor, dan sebagainya.
2. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan
alat-alat potong seperti cutter,
pahat bubut, dan sebagainya.
3. Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil
pada cutter
4.
Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun
material yang
sangat keras, seperti HSS, material yang
sudah mengalami proses heat treatment.
5.
Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan
diameter dalam
suatu jenis produk. Selain fungsi yang
berbeda pada setiap jenis batu, juga
mempunyai warna batu yang berbeda pula,
dimana setiap warna yang dimiliki
batu mempunyai karakteristik yang berbeda
pula, di pasaran pada umunya
terdapat warna merah muda, putih dan
hijau (Sudaryanto, 2001).
2.2.2.
Gergaji Tangan
Gergaji ialah sejenis alat yang digunakan untuk
memotong sesuatu. Bilah gergaji biasanya bergerigi dan bentuk gigi gergaji
bergantung kepada bahan yang dipotong, contohnya kayu atau logam. Ada banyak
jenis gergaji. Diantaranya merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan
kekuatan otot. Beberapa gergaji memiliki sumber tenaga lain seperti stim, air
atau elektrik dan lebih kuat dari gergaji tangan. Gergaji tangan digunakan untuk memotong benda kerja yang
sederhana.Pahat gergaji berbentuk pisau fleksibel tipis dengan panjangnya 200
mm sampai 300 mm,jarak bagi gigi atau jarak antara puncak gigi 0,8 sampai1,8
mm,dan dilengkapi
dengan penggangan berupa rangka tangkai yang nyaman bila
dipegang (Wiyosumarto, 1982).
Gergaji biasanya menimbulkan bunyi bising.
Menggunakan gergaji untuk memotong bahan agak berbahaya karena tepinya yang
tajam. Bagian benda yang dipotong gergaji dapat terbang tanpa disadari dan
berbahaya buat pernapasan, mata dan kulit. Gergajit tangan adalah alat potong
yang banyak digunakan pada bengkel kerja bangku dan kerja mesin. Gergaji tangan
adalah peralatan utama dalam bengkel, karena fungsi alat ini adalah untuk
menyiapkan bahan bakal yang akan dikerjakan atau dibuat benda kerja.
Prinsip kerja dari gegaji tangan adalah langkah pemotongan
kearah depan sedangkan langkah mundur mata gergaji tidak melakukan pemotongan.
Prinsip kerja tersebut sama dengan prinsip kerja mengikir. Pekerjaan pemotongan
dilakukan oleh dua daun mata gergaji yang mempunyai gigi-gigi pemotong. Dengan
menggunakan gergaji tangan dapat dilakukan pekerjaan seperti memendekkan benda
kerja, membuat alur/celah dan melakukan pemotongan kasar/pekerjaan awal sebelum
benda kerja dikerjakan oleh peralatan lain (Wiyosumarto, 1982)
Adapun
bagian-bagian dari gergaji tangan adalah:
1.
Bingkai/rangka, Bingkai
gergaji kuat dan kokoh untuk memegang mata gergaji ketika dipasang dalam
berbagai bentuk untuk melakukan suatu pekerjaan. Terdapat dua jenis bingkai,
yaitu bingkai tetap dan bingkai tidak tetap. Bingkai tetap hanya dapat memegang
mata gergaji yang sama panjangnya dengan bingkai. Sementara bingkai tidak tetap
dapat digunakan untuk memasang mata gergaji yang mempunyai ukuran yang
berbeda-beda. tersebut.
2.
Pemegang, Pemegang
gergaji terdiri dari berbagai jenis, seperti pemegang yang berbentuk lurus atau
benbentul pistol. Pemilihan pemegang gergaji tergantung pada keinginan pemakai
pada saat melakukan pekerjaan tertentu.
3.
Peregang/pengikat,
Peregang adalah baut yang terdapat pada bingkai gergaji yang berfungsi untuk
mengikat dan mengatur ketegangan mata gergaji pada saat dipasang pada bingkai.
4.
Daun mata gergaji,
Pemilihan mata gergaji sangat penting untuk mengergaji sesuatu jenis logam
dengan baik.
2.2.3.
Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda
kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam
yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk
mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las,
membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda
kerja untuk dilas, dan lain-lain. Gerinda tangan adalah salah satu
alat yang paling sering digunakan dalam proses produksi metalworking. Mesin
gerinda tangan akan sangat bermanfaat bila digunakan sesuai dengan prosedur
yang aman. Bila cara aman menggunakannya tidak dipenuhi, risiko yang akan
muncul sangat besar karena alat ini menggunakan prinsip putaran mesin yang
tinggi. Nah, untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja saat
mengoperasikan mesin gerinda tangan, ada baiknya mengikuti standar prosedur
pemakaian mesin gerinda tangan (Triyanto, Ant. 2009).
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong
logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat
menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik,
genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin
gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar
kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk
benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar (Triyanto, Ant.
2009).
III.
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1.
Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pemotongan
Besi ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 22 Maret 2016 pukul 13.00 –
15.00 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang
digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu Mesin Gerinda, kaca mata pelindung,
sarung tangan.
Adapun bahan yang
digunakan pada praktikum ini
yaitu besi sepanjang 20 cm.
3.3.
Diagram Alir
![]() |



IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh
data hasil pengamatan sebagai berikut :
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
![]() |
Besi
yang sudah di potong sepanjang 20 cm sebanyak 2 buah
|
2.
|
![]() |
Pemotongan
besi menggunakan mesin listrik gerinda duduk
|
4.2.
Pembahasan
4.2.1 Pemotongan Besi
Pada umumnya peroses pemotongan besi merupakan salah
satu bagian dari proses pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Proses
pemotongan besi selalu disesuaikan dengan macam bentuk pesanan dengan aneka
ragaman bentuk besi yang akan dibuat ke tahap selanjutnya. Pemotongan besi
dilakukan oleh semua praktikan, masing-masing praktikan memperoleh 2 potong
besi dengan panjang 20cm, kemudian besi tersebut akan diproses kembali dengan
mesin pemotong sehingga bisa terbentuk sebuah kotak dari potongan-potongan besi
tersebut.
4.2.2 Prosedur Pemotongan
Prosedur atau proses pemotongan besi pada praktikum ini
diawali dengan pengukuran pada besi yang akan dipotong, besi yang akan dipotong
diukur dengan panjang 20cm, setelah besi diukur dengan masing-masing panjang
besi 20cm dan besi tersebut diberi tanda dengan tip x (ditandai), kemudian besi
tersebut di letakkan di bawah mesin gerinda duduk, dijepit dan dikunci dengan
kuat agar besi tidak lepas, Lalu pastikan terlebih dahulu mesin gerinda duduk
siap untuk digunakan. Lalu tekan tombol untuk memotong besi dengan hati- hati,
lalu besi dipotong sesuai dengan panjang dan tanda yang ada pada besi. Besi
yang sudah di potong menjadi panas sehingga besi dibiarkan beberapa menit
hingga dingin. Ingat sebelum pemotongan pastikan alat mesin gerinda duduk siap
digunakan dan setelah selesai pemotongan mesin gerinda duduk harus sudah dalam
keadaan mati.
4.2.3 Keselamatan kerja
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan praktikan sebelum
proses pemotongan besi yaitu semua praktikan harus menggunakan pakaian bengkel
atau wearpak yang sesuai, kemudian letakkan mesin gerinda jauh dari bahan yang
mudah terpakai, praktikan sebaiknya menggunakan kacamata pelindung, sepatu tertutup
dan sarung tangan agar terhindar dari percikan api yang terjadi pada saat
proses pemotongan besi dan Posisi
memotong harus berjarak dengan alat pemotong agar terhindar dari percikan api
V.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari
praktikum dengan judu pemotongan besi ini adalah :
1.
Besi sangatlah di perlukan di kehidupan
sehari – hari terutama di bidang pertanian.
2.
Didalam pemotongan besi dibutuhkan
tingkat keselamatan kerja yang tinggi seperti menggunakan kaca mata , sarung
tangan, sepatu tertutup, dan teruatama baju bengkel.
3.
Teknik pemotongan besi ini dengan cara
memotong besi menggunakan mesin gerinda duduk yang membutuhkan ketelitian yang
tinggi.
DAFTAR
PUSTAKA
Hendroprawoko.,1983.Perbengkelan Pertanian. Yogyakarta: Fakultas Teknik
Pertanian Universitas Gajah Mada.
Sudaryanto.2001.Modul Praktikum Perbengkelan
Pertanian. Bandung: Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Pertanian
Universitas Padjadjaran.
Taufiq
Rochim, 1989. Proses Pemesinan. Bandung:
HEDSP.
Triyanto,
Ant. 2009. Teknik Gerinda 2.
Surakarta : Kolese Mikael Surakarta.
Wiyosumarto,
Subagyo., Ir. 1982. Perbengkelan
Pertanian I. Jakarta.: Departemen
Pendidikan dan
Kebudayaan.
PEMOTONGAN BESI
(Laporan
Praktikum Perbengkelan)
Oleh:
Christanty T.
Saragih
1414071019

LABORATORIUM DAYA ALAT DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.
BalasHapusOli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.
Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.
Mobile : 0813-1084-9918
Whatsapp : 0813-1084-9918
name : Tommy. K
Email1 : tommy.transcal@gmail.com