Senin, 11 April 2016

Laporan pengenalan alat perbengkelan



I.                  PENDAHULUAN

1.1.             Latar Belakang
Pada saat ini kita dapat melakukan kegiatan atau aktifitas perbengkelan di bengkel (workshop). Kegiatan bengkel sendiri merupakan suatu keterampilan dan pengetahuan tentang peralatan baik untuk membuat, membentuk, merakit, merubah bentuk, maupun memperbaiki suatu benda menjadi baru atau menjadi kondisi yang lebih baik. Selain untuk membuat, membentuk, merakit, merubah bentuk, bengkel pertanian sendiri dapat digunakan untuk sebagai tempat perawatan dan  pemeliharaan suatu mesin terutama mesin pertanian.
Dalam pekerjaan perbengkelan yang lebih modern dibutuhkanlah tempat serta alat yang layak dan tepat untuk merancang hingga membuat alat seutuhnya. Oleh sebab itu, maka pengenalan tentang perbengkelan dalam bidang pertanian menjadi penting. Disanalah dapat dipelajari tentang seluruh jenis dan fungsi alat serta mesin penunjang perbengkelan pertanian. Dan juga pada bagian pengenalan alat kita bisa mengetahui karakteristik dari suatu alat – alat termasuk alat pertanian.
 Pada aktifitas perbengkelan sendiri untuk melakukan aktifitas itu sendiri para pekerja bengkel terutama para praktikan perbengkelan, diperlukan untuk mengetahui alat- alat yang digunakan dalam pekerjaan perbengkelan. Maka, pengenalan alat sangatlah penting. Maka, pada makalah ini praktikan akan menjelaskan tentang pengenalan alat dan berbagai keselamatan kerja di dalam pekerjaan perbengkelan. Pengenalan alat dan keselamatan kerja di lakukan guna terhindar dari bahaya- bahaya di bengkel pertanian.
1.2.             Tujuan
Adapun tujuan di dalam praktikum ini adalah para praktikan dapat mengetahui kegunaaan dan mampu menggunakan alat- alat perbengkelan sesuai dengan fungsinya.
II.               TINJAUAN PUSTAKA

2.1.             Perbengkelan Pertanian
                  Bengkel pertanian adalah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsintan. Di dalam arti luas, bengkel adalah tempat untuk mengembangkan daya cipta manusia sehingga dapat terwujud hasil karya yang berguna bagi kehidupan manusia. Dalam kegiatan ini dapat berupa tindakan perancangan atau modifikasi dari suatu hasil rancangan berupa alsintan yang disesuaikan dengan kondisi setempat . Bengkel juga adalah sebagai tempat untuk pengujian alsintan yang akan diterapkan di suatu daerah, Dan juga bengkel merupakan tempat pendidikan dan latihan bagi operator, teknisi, masinis dalam bidang pertanian. Dan dalam arti sempit, bengkel adalah sebagai tempat untuk melakukan perawatan berbagai alsintan, sebagai tempat untuk melakukan perbaikan berbagai alsintan,  sebagai tempat untuk melakukan perakitan (assembling) berbagai alsintan, sebagai tempat penyimpanan alsintan sebagai tempat penyimapanan suku cadang alsintan
Ada beberapa jenis dan status bengkel yang dapat diterangkan sebagai berikut:
1.        Bengkel Bebas (Independent Work Shop)
Bengkel ini berdiri sendiri, tidak terikat dan tidak memawakili merek tertentu sehingga kebijakan-kebijakan dapat diambil sendiri sepanjang tidak merugikan bengkel itu sendiri.
2.        Bengkel Perwakilan (Authorized Work Shop)
Bengkel ini masih mirip dengan bengkel tersebut diatas, yaitu berdiri sendiri tapi ada merek yang diwakilinya melalui surat penunjukan dari pemegang merek. Kebijakan-kebijakan yang diambil disesuaikan dengan perusahaan yang menunjuknya dan sekaligus masuk kedalam bagian dari layanan purna jual merek yang bersangkutan. Jenis bengkel ini memungkinkan untuk menerima kemudahan-kemudahan dari perusahaan yang menunjuknya. Kemudahan-kemudahan tersebut bisa bersifat bantuan teknis.
3.        Bengkel Dealer (Dealer Work Shop)
Bengkel ini merupakan bagian atau sub bagian operasional dari dealer atau ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sebagai unit layanan purna jual untuk mendukung sistem pemasaran. Kebijakan-kebijakan yang dibuat sepenuhnya tergantung dan tunduk pada perusahaan/dealer yang bersangkutan (Daryanto, 1987)

2.2.             Alat – alat Perbengkelan
Alat – alat  umum seperti Kunci sok, kunci pas, tang cucur, jangka sorong, gergaji besi, tong stel, kunci T, tang potong, tang kawat, pahat, ragow,palu, pengikir, meteran,  dipilih berdasar atas asumsi seringnya digunakan di bengkel dan biasanya tersedia di pasaran. Walaupun ada berbagai jenis perkakas yang ada didaftar, perbaikan umum dapat terpenuhi dengan perkakas yang ada pada daftar ini. Bengkel sebaiknya dilengkai dengan perkakas yang diperlukan dengan mengacu pada daftar ini. Ingat bahwa jenis dan jumlah perkakas yang diperlukan akan berbeda dengan skala pelaksanaan perbaikan dan banyaknya   kendaraan   yang     diperbaiki, perkakasa     pada    bengkel    umumnya   di     ketegorikan      berdasarkan   fungsi   kerjanya   masing-masing (Permana,  2006)
2.3.             Prosedur Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja manusia secara terperinci antara meliputi pencegahan terjadinya kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit akibat pekerjaan, mencegah dan atau mengurangi cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi kematian, dan mengamankan material, konstruksi, pemeliharaan, yang kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia (SMK Teknik Elektro, 2003).
Terdapat dua pentebab besar terjadinya kecelakaan kerja yaitu perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman,  penyebab kecelakaan  diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1.      Praktikan tidak berhati – hati
2.      Praktikan  tidak mematuhi peraturan
3.      Praktikan tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4.      Praktikan tidak memakai alat pelindung diri
5.      Kondisi badan praktikan yang lemah

Di sisi lain, kecelakaan sering terjadi akibat kondisi kerja yang tidak aman. Berikut ini beberapa contoh yang menggambarkan kondisi kerja tidak aman, antara lain :tidak ada instruksi tentang metode yang aman, tidak ada atau kurangnya pelatihan si pekerja, memakai pakaian yang tidak cocok untuk mengerjakan tugas pekerjaan tersebut, menderita cacat jasmani, penglihatan kabur, pendengarannya kurang, mempunyai rambut panjang yang mengganggu di dalam melakukan pekerjaan dan sistem penerangan ruang yang tidak mendukung.

Tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan mengatasi terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat dicegah dengan menghindarkan sebab-sebab yang bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara penuh kehati-hatian dalam melakukan pekerjaan dan ditandai dengan rasa tanggung jawab. Mencegah kondisi kerja yang tidak aman, mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam keadaan darurat, maka segera melaporkan segala kejadian, kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil apapun kepada atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan jika dibiarkan maka semakin lama akan semakin berkembang dan menjadi kesalahan yang serius jika hal tersebut tidak segera diperbaiki (SMK Teknik Elektro, 2003).

III.           METODOLOGI PERCOBAAN

3.1.             Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pengenalan Alat ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 15 Maret 2016 pukul 13.00 – 15.00 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2.             Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum Perbengkelan adalah contoh alat – alat perbengkelan.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Pengenalan Alat adalah buku atau kertas dan pulpen untuk mencatat nama dan fungsi alat mesin dalam perbengkelan.

3.3.             Prosedur Praktikum


           Praktikan dijelaskan tentang kesehatan dan keselamatan kerja pada perbengkelan
 
 


Diberikan kesempatan kepada praktikan untuk memfoto alat dan mesin yang ada di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian
 
Diberikan kesempatan kepada praktikan untuk bertanya kepada asisten dosen apabila masih ada yang kurang paham.
 
                         Praktikan dijelaskan nama-nama dan fungsi alat perbengkelan
 
                                                                                                                    






IV.           HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.      Hasil
           Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh data hasil pengamatan sebagai berikut ;
No
Nama Alat
Fungsi
Gambar
1.
Palu bulat
Kepala palu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yg rata digunakan untuk memukul benda kerja, sedang bagian yg bulat digunakan untuk membuat cekungan pada benda kerja
2.
Palu paku ( Nail Hammer
Palu ini terdiri dari 2 bagian, bagian muka yg rata digunakan untuk memukul paku, sedang bagian cakar digunakan untuk mencabut paku.
3.
Jangka sorong  dan jangka sorong digital ( caliper)

Digunakan untuk mengukur dimensi tebal , diameter luar dan diameter dalam
4.
Tang Cucur
Digunakan untuk menajamkan dan untuk membuka sebuah pin
5.
Meteran Rol ( Roll Scale)
Alat ukur dimensi panjang









6.
Kunci pipa atau Kunci monyet
Berfungsi untuk menguatkan pipa



7.
Kunci Inggris (Adjustable Spanner)
Digunakan untuk membuka/mengencangkan kepala baut/mur yang ukurannya dapat diubah sesuai dengan limit maksimumnya
8.
Kunci soket (Socket Spanner)
Digunakan untuk membuka bagian alat mesin pada bagian pertama

9.

Kunci pas (Open end wrench)


Digunakan untuk mengencangkan dan melepas baut dan mur yang tidak terlalu kuat momen pengencangannya atau kepala baut dan mur yang telah dilonggarkan dengan kunci ring.
10.
Tang stel
Tang dapat di stel, berguna untuk membuka baut yang berkarat, dan memudahkan kita untuk mengunci
11.

Kunci L satu set (Allen wrench)


Digunakan untuk membuka/mengencangkan baut yang kepala bautnya menjorok kedalam


12.
Kunci T
Berfungasi untuk memutar baut



13.
Mata Gerinda
Untuk menghaluskan permukaan kayu yang kasar


14.
Gergaji kayu
Untuk memotong kayu




15.
Gergaji besi
Untuk memotong besi
16.
Tang potong
Tang potong khusus dipakai untuk memotong kawat/kabel.
17.
Tang kawat
Tang yang dgunakan untuk memotong kawat


18.
Pahat
Digunakan untuk memahat kayu
19.
Ragow
Digunakan untuk menjepit media
20.
Talenan bengkel
Digunakan sebagai alas bantu saat perbengkelan

21.
Pengikir ( bentuk: silinder, pipih, segitiga)
Berfungsi untuk mengikisi benda seperti besi

22.
Palu las
Berfungsi sebagai mempermudah membersihkan kotoran las
23.
Sikat kawat
Membersihkan kotoran di kawat busi


4.2.             Pembahasan
  Bengkel adalah tempat di mana seorang mekanik melakukan pekerjaan melayani jasa perbaikan dan perawatan mesin-mesin mekanik lainnya. Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin pertanian.
              Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan alsin pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel  sendiri  lebih  efisien dan ekonomis (Depo, 2010).
              Menurut Depo (2010) Ada beberapa jenis dan status bengkel yang dapat diterangkan sebagai berikut :
1.            Bengkel Bebas (Independent Work Shop) ,Bengkel ini berdiri sendiri, tidak terikat dan tidak memawakili merek tertentu sehingga kebijakan-kebijakan dapat diambil sendiri sepanjang tidak merugikan bengkel itu sendiri.
     2.      Bengkel Perwakilan (Authorized Work Shop),  Bengkel ini masih mirip dengan bengkel tersebut diatas, yaitu berdiri sendiri tapi ada merek yang diwakilinya melalui surat penunjukan dari pemegang merek. Kebijakan-kebijakan yang diambil disesuaikan dengan perusahaan yang menunjuknya dan sekaligus masuk kedalam bagian dari layanan purna jual merek yang bersangkutan. Jenis bengkel ini memungkinkan untuk menerima kemudahan-kemudahan dari perusahaan yang menunjuknya. Kemudahan-kemudahan tersebut bisa bersifat bantuan teknis.
      3.     Bengkel Dealer (Dealer Work Shop) , Bengkel ini merupakan bagian atau       
             sub bagian operasional dari dealer atau ATPM (Agen Tunggal Pemegang   
             Merek) sebagai unit layanan purna jual untuk mendukung sistem pemasaran.
              Kebijakan-kebijakan yang dibuat sepenuhnya tergantung dan tunduk kepada
             perusahaan/dealer yang bersangkutan.
Keselamatan kerja manusia secara terperinci antara meliputi pencegahan terjadinya kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit akibat pekerjaan, mencegah dan atau mengurangi cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi kematian, dan mengamankan material, konstruksi, pemeliharaan, yang kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia (SMK Teknik Elektro, 2003).
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan, tempat kerja dan lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja merupakan tugas semua orang yang bekerja (Bennet,N.B, Rumondang, B.Silalahi, 1991).
Tujuan Keselamatan Kerja adalah: (1) Agar tenaga kerja terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja; (2) Agar tenaga kerja merasa aman dan terlindungi dalam bekerja; (3) Agar tenaga kerja mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja; (4) Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja dapat digunakan sebaik-baiknya; (5) Agar semua hasil produksi terpelihara keamanannya; (6) Agar dapat meningkatkan kegairahan, keserasian dan partisipasi kerja (Suma’mur, 1996).
Terdapat dua pentebab besar terjadinya kecelakaan kerja yaitu perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman,  penyebab kecelakaan  diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1.      sembrono dan tidak hati – hati
2.       tidak mematuhi peraturan
3.       tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4.       tidak memakai alat pelindung diri
5.       kondisi badan yang lemah
Di sisi lain, kecelakaan sering terjadi akibat kondisi kerja yang tidak aman. Berikut ini beberapa contoh yang menggambarkan kondisi kerja tidak aman, antara lain :tidak ada instruksi tentang metode yang aman, tidak ada atau kurangnya pelatihan si pekerja, memakai pakaian yang tidak cocok untuk mengerjakan tugas pekerjaan tersebut, menderita cacat jasmani, penglihatan kabur, pendengarannya kurang, mempunyai rambut panjang yang mengganggu di dalam melakukan pekerjaan dan sistem penerangan ruang yang tidak mendukung.
Persentase penyebab kecelakaan di bengkel kerja mesin berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli dapat digambarkan, dimana (1) yaitu terluka akibat mengangkut barang sebanyak 30%, (2) disebabkan karena jatuh sebanyak 20%, (3) yaitu obyek yang jatuh sebanyak 10%, (4) dikarenakan peralatan tangan sebanyak 10%, dan dikarenakan mesin sebanyak 9% (5),(6)dikarenakan alat angkut 5%,(7) disebabkan karena terbakar sebanyak 2%, (8)dikarenakan arus listrik sebanyak 2%, (9) dikarenakan  zat berbahaya  sebanyak 1%,  dan   lain-lain    sebanyak 5%.
Tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan mengatasi terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat dicegah dengan menghindarkan sebab-sebab yang bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara penuh kehati-hatian dalam melakukan pekerjaan dan ditandai dengan rasa tanggung jawab. Mencegah kondisi kerja yang tidak aman, mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam keadaan darurat, maka segera melaporkan segala kejadian, kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil apapun kepada atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan jika dibiarkan maka semakin lama akan semakin berkembang dan menjadi kesalahan yang serius jika hal tersebut tidak segera diperbaiki (SMK Teknik Elektro, 2003).


V.               KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum dengan judul Pengenalan Alat ini adalah, sebagai berikut:
1.      Bengkel adalah tempat di mana seorang mekanik melakukan pekerjaan melayani jasa perbaikan dan perawatan mesin-mesin mekanik lainnya.
2.      Keselamatan kerja manusia sangatlah penting , keselamatan kerja sendiri meliputi pencegahan terjadinya kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit akibat pekerjaan, mencegah dan atau mengurangi cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi kematian, dan mengamankan material, konstruksi, pemeliharaan, yang kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia.
3.      Melakukan kegiatan perbengkelan dibutuhkannya pengetahuan tentang penggunaan alat dan fungsi alat- alat perbengkelan tersebut.










DAFTAR PUSTAKA

 Biro Pelatihan Tenaga Kerja . 2010 . http: // www. iosh. Gov .tw/ upload/netbook/foreign/960718-104.pdf. diakses pada tanggal 20 Maret 2016 pukul 21.01 WIB.
Daryanto.1987Mesin Perkakas Bengkel. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Daryanto, 2003. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bengkel. Jakarta ; Rineka.
Depo.2010.http://www.google.co.id,urlsa=t&rct=j&q=Penggolongan+perkakas+bengkel+berdasarkan+fungsi+kerjanya.pdf&source=web&cd=7&ved=0CEkQFjAG&url=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fd.   diakses pada 20 Maret 2016 pukul 21.14 WIB.
Suma’mur, 1996. Keselamatan kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV Haji
            Mas Agung.
SMK Teknik Elektro. 2003. http://www.anekapcb.com/ei_007.pdf. diakses pada    
            tanggal 20 Maret 2016 pukul 21.03 WIB.
van Terheijden, dan Harun. 1971. Alat-alat Perkakas 2. Bandung : Penerbit
            Binacipta.








PENGENALAN ALAT
(Laporan Praktikum Perbengkelan)






Oleh:

Christanty T. Saragih
1414071019


Description: C:\Users\user\Documents\index.jpg







LABORATORIUM DAYA ALAT DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar