PEMOTONGAN SISI BESI SIKU
(Laporan
Praktikum Perbengkelan)
Oleh:
Christanty T.
Saragih
1414071019

LABORATORIUM DAYA ALAT DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Di dalam dunia perbengkelan kita
mengenal bahan – bahan seperti logam, almunium, tembaga, besi dan lain
sebagainya. Bahan – bahan tersebut di dalam perbengkelan merupakan bahan baku yang digunakan untuk membuat mesin- mesin terutama mesin
pertanian. Besi adalah bahan
teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Besi sangat bermanfaat sebagai
konstruksi yang kuat dari suatu rangka mesin maupun alat pertanian. Kenyataanya
setiap alat dan mesin pertanian semuanya mengandung unsur besi sebagai
penyusunnya. Tentunya dalam penyusunan besi terlebih dahulu diukur sesuai
kebutuhan akan alat maupun mesin pertanian tersebut.
Pada
umumnya proses pemotongan besi merupakan salah satu bagian dari proses
pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang jadi.
Proses pemotongan besi selalu disesuaikan dengan macam
bentuk pesanan dengan aneka ragaman bentuk dapat dilakukan disini,
ketebalan 2mm - 150 mm bahkan lebih dan dapat produksi dalam jumlah masal. Proses
pemotongan besi biasa dilakukan dalam perbengkelan, hal ini dilakukan sebagai
proses pembelajaran untuk semua praktikan yang mengambil mata kuliah perbengkelan,
pemotongan besi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin potong besi, seperti
gerinda, gergaji besi, dan lain-lain.
Bahan baku besi sangatlah
diperlukan di kehidupan sehari – hari terutama di bidang pertanian itu sendiri.
Macam – macam alat pertanian seperti garu , bajak dan lainnya menggunakan bahan
baku besi untuk setiap sisinya. Maka dari itu,
untuk praktikum kami kali ini, kita
akan melakukan pemotongan besi dengan sisi dari pada besi berbentuk siku guna
membuat suatu alat atau mesin pertanian.
2.2. Tujuan
Adapun
tujuan di dalam praktikum pemotongan besi ini adalah
1.
Agar praktikan dapat mengetahui dan
mengerti cara pemotongan besi dengan menggunakan alat gerinda duduk, gerinda
tangan , serta gergaji besi..
2.
Agar praktikan mampu membandingkan
kelebihan maupun kekurangan dari gerinda duduk, gerinda potong, dan serta
gergaji besi.
3.
Agar para praktikan mengetahui
keselamatan kerja di dalam praktikum
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Pengertian
Besi
Besi
adalah elemen pertama di kolom kedelapan tabel periodik. Besi diklasifikasikan
sebagai logam transisi. Atom besi memiliki 26 elektron dan 26 proton dengan 30
neutron yang terjadi di kelimpahan isotopnya. Ini adalah elemen keenam yang paling
melimpah di alam semesta. Besi
adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Oleh karena itu besi
banyak digunakan untuk keperluan membuat alat dan mesin pertanian. Contoh alat
dan mesin yang terbuat dari besi yaitu alat pengering, mesin perontok padi, dan
lain-lain. Namu besi memiliki kelemahan yaitu mudah berkarat. Oleh karena itu
besi akan dilapisi cat maupung penangkal atau penghambat korosi
2.2.
Macam
– macam alat pemotong besi
2.2.1.
Gerinda
Mesin gerinda merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda
kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda
dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat
juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan,
merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut,
menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. ada umumnya mesin
gerinda digunakan untuk menggerinda atau
memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga
dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton,
keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum
menggunakan mesin gerinda tangan
untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita
menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda untuk benda kerja bukan logam umumnya
memiliki resiko yang lebih besar (Triyanto, 2009).
Bagian badan mesin yang biasanya
terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai peredam getaran yang baik.
Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan dan menopang kepala rumah
spindel. Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus
berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu
gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat
mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja
diletakkan melalui suatu ragum ataupun magnetic chuck yang
dikencangkan pada meja.
Berikut ini merupakan cara
mengoperasikan sebuah mesin gerinda, yaitu sebagai berikut:
1. Posisi benda kerja bebas, tergantung
tingkat kesulitan pengerjaan.
2. Pasang kabel penghubung ke stop kontak
dan pastikan kabel kondisi normal,
aman, tidak melilit dan tidak ketarik.
3. Hidupkan mesin dengan memindahkan
saklar ke posisi ON.
4. Arahkan mesin secara perlahan-lahan
dari berbagai posisi (pertimbangkan
tingkat kesulitan) secara teratur dan
aman, sampai benda kerja terlihat rata dan
halus. Biasanya pengerjaan ini setelah
proses pengelasan selesai.
5. Untuk mematikan mesin, pindahkan
saklar ke posisi OFF
Macam –
macam batu gerinda:
Jenis-jenis batu gerinda memilki
berbagai macam, seperti shaped grinding wheels, cylindrical grinding wheels.
Fungsi dari batu gerinda tersebut juga berbeda-beda dalam
pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda.
1.
Flat
wheels, untuk
melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti
handtap countersink, mata bor, dan sebagainya.
2. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan
alat-alat potong seperti cutter,
pahat bubut, dan sebagainya.
3. Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil
pada cutter
4. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun
material yang
sangat keras, seperti HSS, material yang
sudah mengalami proses heat
treatment.
5.
Cylindrical
grinding wheels, untuk
melakukan penggerindaan diameter
Dalam suatu jenis produk. Selain fungsi yang berbeda pada
setiap jenis batu,
Juga mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap
warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada
umunya terdapat warna merah muda, putih
dan hijau (Sudaryanto, 2001).
2.2.2.
Gergaji Tangan
Gergaji ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu.
Bilah gergaji biasanya bergerigi dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan
yang dipotong, contohnya kayu atau logam. Ada banyak jenis gergaji. Diantaranya
merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot. Beberapa gergaji
memiliki sumber tenaga lain seperti stim, air atau elektrik dan lebih kuat dari
gergaji tangan.
Gergaji tangan digunakan untuk memotong benda kerja yang sederhana.Pahat
gergaji berbentuk pisau fleksibel tipis dengan panjangnya 200 mm sampai 300
mm,jarak bagi gigi atau jarak antara puncak gigi 0,8 sampai1,8 mm,dan
dilengkapi
dengan
penggangan berupa rangka tangkai yang nyaman bila dipegang (Wiyosumarto, 1982).
Gergaji biasanya menimbulkan bunyi bising. Menggunakan gergaji
untuk memotong bahan agak berbahaya karena tepinya yang tajam. Bagian benda
yang dipotong gergaji dapat terbang tanpa disadari dan berbahaya buat
pernapasan, mata dan kulit. Gergajit tangan adalah alat potong yang banyak
digunakan pada bengkel kerja bangku dan kerja mesin. Gergaji tangan adalah
peralatan utama dalam bengkel, karena fungsi alat ini adalah untuk menyiapkan
bahan bakal yang akan dikerjakan atau dibuat benda kerja.
Prinsip kerja dari gegaji tangan adalah langkah pemotongan kearah
depan sedangkan langkah mundur mata gergaji tidak melakukan pemotongan. Prinsip
kerja tersebut sama dengan prinsip kerja mengikir. Pekerjaan pemotongan
dilakukan oleh dua daun mata gergaji yang mempunyai gigi-gigi pemotong. Dengan
menggunakan gergaji tangan dapat dilakukan pekerjaan seperti memendekkan benda
kerja, membuat alur/celah dan melakukan pemotongan kasar/pekerjaan awal sebelum
benda kerja dikerjakan oleh peralatan lain (Wiyosumarto, 1982)
Adapun bagian-bagian
dari gergaji tangan adalah:
1.
Bingkai/rangka, Bingkai
gergaji kuat dan kokoh untuk memegang mata gergaji ketika dipasang dalam
berbagai bentuk untuk melakukan suatu pekerjaan. Terdapat dua jenis bingkai,
yaitu bingkai tetap dan bingkai tidak tetap. Bingkai tetap hanya dapat memegang
mata gergaji yang sama panjangnya dengan bingkai. Sementara bingkai tidak tetap
dapat digunakan untuk memasang mata gergaji yang mempunyai ukuran yang
berbeda-beda. tersebut.
2.
Pemegang, Pemegang
gergaji terdiri dari berbagai jenis, seperti pemegang yang berbentuk lurus atau
benbentul pistol. Pemilihan pemegang gergaji tergantung pada keinginan pemakai
pada saat melakukan pekerjaan tertentu.
3.
Peregang/pengikat,
Peregang adalah baut yang terdapat pada bingkai gergaji yang berfungsi untuk
mengikat dan mengatur ketegangan mata gergaji pada saat dipasang pada bingkai.
4.
Daun mata gergaji,
Pemilihan mata gergaji sangat penting untuk mengergaji sesuatu jenis logam
dengan baik.
2.2.3.
Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda
kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam
yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk
mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las,
membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda
kerja untuk dilas, dan lain-lain. Gerinda tangan adalah salah satu
alat yang paling sering digunakan dalam proses produksi metalworking. Mesin
gerinda tangan akan sangat bermanfaat bila digunakan sesuai dengan prosedur
yang aman. Bila cara aman menggunakannya tidak dipenuhi, risiko yang akan muncul
sangat besar karena alat ini menggunakan prinsip putaran mesin yang tinggi.
Nah, untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja saat mengoperasikan
mesin gerinda tangan, ada baiknya mengikuti standar prosedur pemakaian mesin
gerinda tangan (Triyanto, Ant. 2009).
Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong
logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat
menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik,
genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin
gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar
kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk
benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar (Triyanto, Ant.
2009).
III.
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1.
Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pemotongan
Sisi Besi Siku ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 5 Maret 2016 pukul
13.00 – 15.00 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan
Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang
digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu Mesin Gerinda, kaca mata pelindung, sarung
tangan, penggaris siku.
Adapun bahan yang
digunakan pada praktikum ini
yaitu besi sepanjang 20 cm.
3.3.
Diagram Alir
![]() |



IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh
data hasil pengamatan sebagai berikut :
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1
|
![]() |
Hasil pemotongan besi sisi siku, yang di mana sebelum di potong oleh
gerinda dan juga di potong menggunakan gergaji besi di tandai terlebih dahulu
menggunakan tip x
|
4.2.
Pembahasan
4.2.1 Pemotongan Besi
Pada
umumnya peroses pemotongan besi merupakan salah satu bagian dari proses
pengolahan bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Proses
pemotongan besi selalu disesuaikan dengan macam bentuk pesanan dengan aneka
ragaman bentuk besi yang akan dibuat ke tahap selanjutnya. Besi yang
berukuran 20 cm, di ukur kembali sudutnya menggunakan penggaris siku dan di
tandai dengan tip x, lalu di potong menggunakan gerinda duduk atau pun gergaji
besi.
4.2.2 Prosedur Pemotongan
Prosedur
atau proses pemotongan sisi besi siku pada praktikum ini, besi yang sudah
berukuran 20 cm sebanyak 2 potong besi di ukur kembali daerah ujung besi.
Pengukuran ujung besi menggunakan penggaris siku dan diberi tanda dengan
menggunakan tip x kemudian besi tersebut di letakkan di ragum, dijepit dan
dikunci dengan kuat agar besi tidak lepas, Lalu pastikan terlebih dahulu
gerinda tangan siap untuk digunakan. Lalu tekan tombol untuk memotong besi
dengan hati- hati, lalu besi dipotong sesuai dengan panjang dan tanda yang ada
pada besi. Besi pertama yang sudah di potong menjadi panas sehingga besi
dibiarkan beberapa menit hingga dingin. Ingat sebelum pemotongan pastikan alat
mesin gerinda tangan siap digunakan dan setelah selesai pemotongan mesin
gerinda tangan harus sudah dalam keadaan mati. Lalu pemotongan sisi besi siku
yang kedua menggunakan gergaji besi, sama dengan menggunakan gerinda tangan ,
sebelum di ptong besi di ukur sisi nya dan di letakkan di atas ragum, lalu
dijepit dan dikunci dengan kuat. Pemotongan besi di lakukan hingga besi
menghasilkan siku.
4.2.3 Kelebihan dan kekurangan alat
pemotong
Pemotongan
besi di dalam praktikum dengan judul pemotongan sisi besi siku ini, praktikan
menggunakan alat pemotong besi seperti gergaji besi dan gerinda tangan. Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong
logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat
menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik,
genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin
gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar
kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk
benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar. Pengerjaan
pemotongan dengan gerinda tangan lebih praktis karena proses pemotongan besi
tidak memakan waktu yang lama alias lebih cepat sehigga mengefisiensikan waktu.Karena
pemotongan dibantu dengan arus listrik. Tetapi didalam menggunakan alat ini
dibutuhkan ketelitian dan harus selalu berhati- hati karena resiko penggunaan
gerinda tangan yang tidak sesuai aturan, sangatlah berbahaya. Sedangkan
pemotongan sisi besi siku menggunakan gergaji potong, sangatlah manual. Karena
pemotongan dilakukan oleh manusia sebagai sumber penggeraknya dan bukan
menggunakan arus listrik. Pemotongan
menggunakan
gergaji besi akan lebih rapi dan
lebih memakan waktu lama. Selain itu juga memakan tenaga yang banyak untuk
melakukannya. Dibandingkan dengan gerinda tangan yang memakan tidak cukup banyak waktu, akan tetapi
kerapihannya kurang.
Adapun
hal-hal yang harus diperhatikan praktikan sebelum proses pemotongan besi yaitu
semua praktikan harus menggunakan pakaian bengkel atau wearpak yang sesuai,
kemudian letakkan mesin gerinda jauh dari bahan yang mudah terpakai, praktikan
sebaiknya menggunakan kacamata pelindung, sepatu tertutup dan sarung tangan
agar terhindar dari percikan api yang terjadi pada saat proses pemotongan besi
dan Posisi memotong harus berjarak
dengan alat pemotong agar terhindar dari percikan api
V.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari
praktikum dengan judu pemotongan besi ini adalah :
1.
Besi sangatlah di perlukan di kehidupan
sehari – hari terutama di bidang pertanian.
2.
Didalam pemotongan besi dibutuhkan
tingkat keselamatan kerja yang tinggi seperti menggunakan kaca mata , sarung
tangan, sepatu tertutup, dan teruatama baju bengkel.
3.
Teknik pemotongan dengan menggunakan
gergaji besi akan lebih rapi
dan lebih memakan waktu lama , selain itu juga memakan tenaga yang banyak untuk
melakukannya sedangkan dengan gerinda tangan yang memakan tidak
cukup banyak waktu, akan tetapi kerapihannya kurang.
DAFTAR
PUSTAKA
Hendroprawoko.,1983.Perbengkelan Pertanian. Yogyakarta: Fakultas Teknik
Pertanian Universitas Gajah Mada.
Sudaryanto.2001.Modul Praktikum Perbengkelan
Pertanian. Bandung: Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Pertanian
Universitas Padjadjaran.
Taufiq
Rochim, 1989. Proses Pemesinan.
Bandung: HEDSP.
Triyanto,
Ant. 2009. Teknik Gerinda 2.
Surakarta : Kolese Mikael Surakarta.
Wiyosumarto,
Subagyo., Ir. 1982. Perbengkelan
Pertanian I. Jakarta.:
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar